Minggu, Juni 14, 2009

Sosiologi On Camp

SOC Ditiadakan !!!
Bebera hari yang lalu saya dengan beberapa orang teman-teman mahasiswa jurusan sosiologi mencoba melakukan evaluasi terhadap SOC yang selama ini bertujuan untuk mempererat silaturrahmi antara masyarakat sosiologi (mahasiswa baru, mahasiswa “senior” dan alumni), kesimpulannya:
- SOC telah memecah belah mahasiswa sosiologi. Ada masiswa yang telah ikut SOC dan ada yang tidak ikut SOC
- Sebagian besar mahasiswa dan alumni tidak peduli dengan pelaksanaan SOC karena tingkat kehadiran mahasiswa kurang dari 30% dan kehadiran alumni kurang dari 1%.
- Dan banyak lagi yang lainnya......
Saya yakin diskusi seperti ini juga telah terjadi sebelumnya,akan tetapi sampai saat ini TIDAK ADA PERUBAHAN!
Saya juga yakin bahwa sebagian besar dari kita pernah berfikir untuk melakukan perubahan, akan tetapi kita semua terlalu takut dengan yang namanya “senior” karena kita sepertinya tidak berhak merubah apa yang selama ini disebut dengan “TRADISI” r

***
Menyambung kalimatnya bg chudil,,Betul perubahan mmg harus dilakukan. SOC itu sebenarnya tetap harus jalan tetapi tergantung dari apa acara2 yang dilakukan pada saat SOC. jgn hanya terkesan "penyiksaaan, penindasan, acara balas dendam dan acara cinlok2 an" semata tapi nilainya lebih dari itu. Gimana acara SOC itu sendiri betul2 memberikan manfaat untuk semua. Gimana mempererat hubungan antara junior dengan junior, junior dengan senior dan tentu saja senior dengan senior. Gimana memfasilitasi adik2 yang baru masuk ke sosiologi lebih betah dengan dunia barunya, lebih membimbing adik2 junior agar mereka tidak kecewa masuk ke dunia sosiologi. Dan yang paling penting jangan sampai SOC terkesan buang2 uang, buang2 waktu serta bikin capek badan. "mungkin" selama ini SOC hanya acara2 camping rame2, makan gratis, aji mumpung untuk marah2, ingin menunjukkan inilah AKU SENIOR KALIAN.. HORMAT.. jadi hasilnya pun tidak maksimal. adik2 junior akan merasa klo mereka adalah objek.

Untuk ke depan, buatlah SOC itu menyenangkan. Walopun acara jurit malam, tes mental atau apalah istilah terbarunya tetap masih jadi agenda utama tetapi "makna" dibalik itu harus ada.Apalagi sebelumnya panitia SOC telah mengikuti pelatihan PRA. Itu adalah modal utama untuk memfasilitasi adik2 baru pendatang sosiologi.

Jika SOC ditiadakan apa yang akan terjadi???
Pada dasarnya tidak akan terjadi apa2. Toh proses sosialisasi tetap akan berjalan, cepat atau lambat. Tetapi akan lain maknanya ketika sebelum adik2 baru memulai proses KBM ia telah mengenal lingkungannya, telah mengenal teman2nya, telah mengenal senior2 dan dosen2nya. Jadi adik2 baru tidak akan canggung menjalani hari pertama kuliah. Lihat saja contohnya adik2 yang tidak mengikuti SOC pasti akan berbeda dengan yang ikut SOC. Itu akan nampak jelas pada hari pertama kuliah. KENAPA??? Itulah pertanyaan untuk kita semua. PEACE ^_^ "mengutip pengalaman beberapa orang tentang acara SOC"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasi ya comment nya ^_^