Jumat, Juli 31, 2009

Cara Bikin Bubur Kertas

Sampah kertas sisa print, sisa fotocopy ataupun kertas koran yang sudah kadaluarsa terkadang hanyalah sekedar sampah yang tidak berarti apa-apa. Keberadaannya dianggap memakan tempat dan kehadirannya merusak pandangan mata. Tetapi kalau kita mau mengasah ide kreatifitas kita maka sampah-sampah tadi akan menghasilkan berbagai bentuk produk. Jika kita jeli melihat peluang maka bentuk-bentuk tadi akan bisa menjelma menjadi sejumlah rupiah. Bagaimana caranya agar kertas-kertas sampah tadi bisa menjelma menjadi uang???
Alat-alat yang harus disiapkan untuk membuat kertas daur ulang :
1. BLENDER, fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas, atau dapat juga dimodifikasi dengan alat penghancur yang lebih besar.
2. BINGKAI CETAKAN, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkai dilapisi dengan kain kasa.
3. EMBER KOTAK, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air, sekaligus sebagai wadah pencetakan.
4. ALAS CETAK, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa digunakan untuk alas tidur kemping.
5. SPONDS PENGHISAP, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai cetakan ke alas cetak.
6. GELAS PENAKAR, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.
7. ALAT PRESS, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar serat-seratnya dapat lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu yang berukuran sama dengan bingkai cetak, yang keempat sudutnya diberi lubang. Selanjutnya masing-masing lubang diberi mur dan baut penjepit untuk mempertemukan kedua sisi papan kayu tersebut.
8. EMBER wadah bubur kertas
9. KOMPOR & PANCI, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam
10. ALU & LUMPANG, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus
11. SENDOK KAYU, fungsinya untuk mengadukberbagai campuran.
12. PISAU & GUNTING, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan
13. SARINGAN TEH BESAR, fungsinya untuk menyaring bubur kertas yang sudah dihancurkan tadi
14. KAIN LAP, fungsinya untuk membersihkan sisa2 cetakan yang meleleh dan menempel dimana-mana.
15. Dan yang paling penting itu adalah AIR,, untuk menghancurkan ataupun melumatkan cetakan.
16. Lem FOX (lem kertas dan lem kayu)
17. Cat air, akrilik ataupun cat poster

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kertas daur ulang :

1. KERTAS BEKAS
Setiap jenis kertas dipilah-pilahberdasarkan jenisnya masing-masing, kertas Koran, kertas HVS, karton hingga kertas warna warni.

2. PEWARNA ALAM
Kunyit, jika diparut dan diperas sarinya akan menghasilkan warna kuning
Kulit bawang, jika direbus akan menghasilkan warna coklat
Pandan suji, jika ditumbuk dan diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau pekat
Pandan wangi, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau muda, sekaligus aroma wangi
Kesumba (bixa), jika bijinya direndam dan diremas atau direbus dapatmenghasilkan warna oranye
Serutan kayu nangka. Jika direbus akan menghasilkan warna kuning
Sirih, jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan warna merah kecoklatan
Daun pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna coklat keabu-abuan
Rumput putri malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna lembayung

3. SERAT PENGISI
Merupakan bahan-bahan yang dapat ditambahkan ke dalam campuran bubur kertas sehingga dihasilkan kertas yang lebih indah dan bertekstur. Dapat berupa bunga-bungaan ataupun serat tumbuhan lainnya seperti serat daun pandan wangi, serat batang pisang.

CARA PEMBUATAN KERTAS DAUR ULANG :

Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko (Boleh juga disobek kecil-kecil), direndam minimal 12 jam agar serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan perebusan untuk mempercepat proses peresapan air. Semakin lama proses perendaman, maka kualitas buburnya juga akan semakin baik. Kertas yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan perbandingan 1 ; 4 (4 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.
Bubur kertas yang diperoleh dari pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potongan-potongan kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah, dapat dicetak langsung maupun dilakukan pencampuran warna dan serat.
Cara untuk membuat lembaran kertas adalah :
Masukan bubur kertas yang hanya bercampur dengan warna saja, atau bercampur dengan serat saja, atau bercampur dengan pewarna dan serat maupun bubur kertas tanpa campuran, kedalam ember kotak tempat cetakan. Perbandingan antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk 1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.
Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada dibawah dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga kedasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar. Bubur kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan.
Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda bingkai cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat.
Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaiknya tidak dijemur dibawah matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan pengepresan sewaktu kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar kertas dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan, lakukan selama kira-kira 10 menit. Jika kertas sudah kering, pengepresan dilakukan selama 1 jam.

Sedangkan untuk membuat bubur menjadi berbagai bentuk, maka bubur tadi langsung saja dicetak menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan. Proses cetakannya bisa menggunakan cetakan kue, misal saja bentuk boneka, bola, love ataupun bintang. Selain itu bisa juga dibentuk dengan bantuan kertas/board. Tetapi jangan lupa bubur yang masih lembek tadi dicampur dulu dengan lem FOX supaya bentuk cetakan tadi menyatu dan tidak retak ketika sudah kering. Cetakan yang sudah ada dijemur di terik matahari sampai kering, setelah itu baru dilakukan pengecatan agar bentuknya lebih menarik dan menyerupai aslinya.
Bentuk-bentuk yang bisa dihasilkan dari bubur kertas ini seperti frame foto, vas bunga, pin, boneka-boneka imut, gantungan kunci, tempelan kulkas dan lainnya tergantung ide kreatifitas kita.
Selamat Mencoba ^_^

Memahami ManUs!a

Sangat susah untuk mengartikan apa yang sedang difikirkan dan dilakukan seseorang. Ada orang yang jujur dengan keadaan dan keinginannya, ada orang yang selalu menutupi apa yang tengah dirasakannya, ada yang pintar untuk berpura2 dengan keadaaannya dan ada pula orang yang tidak mau tau dengan keadaan diri dan lingkungannya. Semua menunjukkan mimik muka yang berbeda antara satu sama lainnya. Lain dari itu, cara seseorang berfikir dan bertindak juga akan menunjukkan ekspresi yang sangat berbeda. Hhuh.. terkadang muncul juga rasa lelah untuk memahami orang lain. Muncul rasa jenuh ketika ingin bersosialisasi. Ingin rasanya "menanggalkan" sejenak setumpuk peran dan status yang berada di kedua pundak. Walaupun hanya sekejap saja, ku yakin ada secuil rasa bahagia ketika bisa lepas dari semua. Bisa melakukan apa saja tanpa memperdulikan lingkungan, sosial, agama, budaya, ekonomi, hukum dan sekeranjang tuntutan lain. Tetapi, nihil itu akan terjadi karena aku kini tengah hidup dalam sebuah kungkungan "masyarakat". Masyarakat begitu mengikatku. Looking for glass self. Tidak pernah sedetikpun aku punya kesempatan untuk memikirkan diri sendiri. Semua yang kulakukan selalu memiliki muara yang sama yaitu orang lain dan masyarakat. Tidak pernah ada waktu untukku melakukan keinginanku sampai2 alam bawah sadarkupun telah terkontaminasi untuk mengikuti pola yang sudah ada dalam masyarakat. Kata dunia, inilah sosialisasi yang sempurna ketika seorang individu telah mampu menjadi apa yang masyarakat inginkan. Inikah hidup???? inikah realita yang terus mengalami dinamika??
Tetapi secercah harapan terlintas di benakku saat ini. Aku tidak sendiri. Semua manusia yang ada dimuka bumi ini juga mengalami hal yang sama. Aku tidak perlu sedih dengan hidupku, tidak perlu merasa terbebani dengan "tanggungjawabku" karena semua orang di dunia ini punya tanggung jawab yang sama. Ketika aku "harus" memahami orang lain, maka sekarang ini orang2 lainpun sedang berusaha untuk paham dan sedang "memaksa" dirinya untuk bisa memahamiku. Sekarang persoalannya hanyalah sekedar "proses". Bagaimana aku mampu memahami diriku, orang lain dan masyarakatku sendiri. Tiap orang itu tidaklah sama jadi wajar saja kalau sekarang masing2 orang akan menunjukkan ekspresi yang berbeda2 ketika menghadapi persoalan. Walaupun persoalan yang sama sekalipun. Yach.. harus pandai2 mengenali "manusia" manapun.. itu kuncinya !!!

::: DIAM :::

Aku benar2 tersentuh ketika membaca sebuah artikel yang tertera di sebuah situs. Bagiku, kata2nya sungguh bermakna.. Sepenggal artikelnya itu mengatakan,,

oRANG bijak berkata: "Kebenaran itu bukan untuk dipelajari, melainkan ditemukan." Pertanyaannya adalah: "Di mana mencarinya?" Jawabnya: "Di dalam diam!" Sebab, di dalam diam itu kita bisa berbicara dengan hati. Hati itu merupakan teleskop dari jiwa, sedangkan mata merupakan teleskop dari hati.Contoh. Kita sering mempertunjukkan kekerdilan diri karena tidak mau diam. Mulut nyerocos, tahu-tahu tidak nyambung antara keinginan hati dan paparan mulut. Berbuih-buih sudah mulut berkoar, akhirnya kebohongannya terkuak dan sulit ditambal.

Itu karena kita kurang merenung, dan "diam". Hati kita tak lagi peka mendengar "suara" orang lain. Bila kita tak mampu memahami masalah sendiri dengan dalam, bagaimana bisa memahami orang lain? Maka, yang muncul kemudian adalah menyalahkan, menyikut, mempermalukan, membodohi, dan menipu orang lain. Kita jadi licik. Ini sebuah soal yang terasa makin jamak di negeri ini. "Oleh karena itu, yang penting bagimu, kerjakanlah apa-apa yang baik bagimu dan bukan yang baik menurut mereka, sembari kau serahkan jiwa ragamu kepada Tuhan," tulis Jatiswara Kawedar. Dan, Anda pernah mendengar bahwa, "Manusia itu sesungguhnya adalah gurunya sendiri, di dalam dirinya sendiri terdapat rahasia keberadaannya."

Ketika kita mencela dan menghakimi seseorang: mengapa repot-repot mencela dan menghakimi? Bukankah setiap perbuatan adalah tanggung jawab kita sendiri dan kita tidak harus bertanggung jawab terhadap perbuatan orang lain? Daripada membuang-buang tenaga untuk mencela dan menghakimi, menuding ke sana kemari, mengapa tidak duduk diam dalam hening, mengamati napas dan kesejatian kita, untuk memupuk kebajikan dan kebijaksanaan dalam diri

Diam juga bisa berarti sebuah perisai orang bodoh dan pelindung bagi orang bijak. Orang bodoh tak perlu membuktikan kebodohannya bila ia diam, dan orang bijak tak akan melemparkan mutiara ke depan babi bila ia tahu nilai diam. Dengan diam --sembari belajar sabar-- sebuah soal yang pelik bisa terpecahkan. Saat emosi sedang melebihi ubun-ubun, saya percaya kalau diam adalah emas.

Lidah adalah salah satu kenikmatan yang besar yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia, padanya terdapat kebaikan yang banyak dan kemanfaatan yang luas bagi siapa yang menjaganya dengan baik dandan bahaya yang besar bagi siapa yang meremehkannya (membiarkannya) lalu digunakannya pada jalan atau tempat yang tidak semestinya. Ketajaman lidah mengalahkan ketajaman pedang yang mampu membelah besi dan daya penghancur (rusak)nya sangat kuat mengalahkan cuka dalam merusak madu yang manis,Cara menyelamatkan diri dari bahaya lidah adalah diam, Diam Itu Emas Dalam upaya mendewasakan diri kita menilai berbicara dengan bahsa yang baik


" Maka sekali-selai diam dan merenunglah "

"Diam itu adalah kebijaksanaan, namun sedikit sekali orang yang melakukannya"

Sabtu, Juli 25, 2009

Proses "memahami"

Hari ni lagi2 proses belajar akan berjalan.Aku ibarat memelihara bom waktu. Menunggu waktu yang tepat untuk meledak. Sedikit demi sedikit kesalahan dan kekesalan makin lama makin parah dan makin besar. Akhirnya, hari ini 250709 18:20 meledak juga. Dengan bahasa yang "sedikit halus" akhirnya semua yang kutahan dan semua yang kurasakan terungkap juga. Kutemui dia dan kuluapkan semua. Saat itu sudah tak terfikir lagi rasa malu, perasaan tak enak ataupun kata2 kasar yang akan menyinggung perasaannya. Aku hanya ingin meluapkan semua rasa kesal dan kecewaku akibat sikap dan perlakuannya selama 3 bulan ini.
Sebenarnya aku ingin "diskusi" (klo tidak ingin dibilang bertengkar) itu kemaren. Tapi berhubung dia katanya kurang mood akhirnya semangatku yang menggebu2 untuk membuatnya sadar akan sikapnya padaku juga berubah buruk. Feedbacknya aku juga merasakan hal yang sama. Badmood. Tapi bagaimanapun aku tidak akan pernah lupa dengan kata2nya. Bukan berarti aku tidak mau berbaikan atau bermaafan dengannya tapi hati ini udah terlanjur sakit dan kecewa. Sedikit pembicaraanku dengannya yang ku Copy-paste dari message FBku semakin membuatku mengurut dada,, adx harus sabar.. sabar.. sabar.. anak ketek mah

A : ada apa dek? di fb aja lah.aku lagi ga mut. sori, nti takut keluar kata yang ga mengenakkan. Iya kemarin uang aku dipinjam Joko, coz dy mau ke Inhil. Lalu, sepupu aku ngajak satu kosan. Ywdah kebetulan lagi bokek, aku terima aj. Dan dy juga dah bayar kosan itu. gitu kronologis. semalam pas ketemu mau bilang, tapi aku pikir momennya ga pas. Untuk beberapa hari ni, jelang packing dan mindahin, aku di tempat adek dulu. Tapi untuk kosan, aku hanya bisa membantu Rp 50 ribu, coz lagi bokek

B : gak usah. adx juga gak mood lagi ni untuk ngomong takutnya gak bisa jaga kata2. indri pasti tau apa yang adx rasakan (menurut adx aj) tapi klo gak juga gak pa2. adx yakin indri tu orangnya sportif dan bertanggung jawab. Sejauh ini adx masih murni nganggap indri tu temen adx, adx yang ngajk indri untuk tinggal dirumah. adx pengen ngomong sama indri hanya persoalan "rasa tanggung jawab" aja. Klo indri keberatan juga gak papa kok karena ini murni hanya diskusi. tapi adx mohon maaf ya klo ada selama ni kata2 atau sikap adx dan teman2 yang gak srek ma indri. Soal uang, (maaf bukan sombong) adx masih ada kok. jadi, kemaren itu murni adx pengen curhat2 aja BUKAN soal uang. its OK
kapan indri pindah bilang aja adx juga gak bisa nahan indri karena adx bisa "berempati" berada di posisi indri. Indri punya hak untuk ini.
Adx yakin indri tu sportif dan pintar berfikir dengan logika. Adx mo bilangkan sesuatu ke indri (sebelumnya maaf ya) klo misalnya besok tu indri tinggal ma orang lain apalagi ma sodara sendiri, jagalah sikap indri. jangan kayak dirumah kita lagi ya, karena gak semua orang bisa ngertiin gimana indri. Sekali2 cobalah untuk ngehargain diri sendiri. Coba juga untuk ngehargain orang lain. Karena dengan indri menghargai diri sendiri secara otomatis orang lain juga akan menghargai indri. makasi ya untuk kebersamaannya.,dan mohon maaf untuk semuanya

A : aku juga tau, aku salah. sebagai kompensasinya, untuk kosan bulan ini aku akan bayar, kebetulan ada rejeki.ok

B : gak usah makasih in. Kebetulan kosan bulan ni udah adx bayar kok

A : sori ni ya, sebenarnya aku bukannya ga bisa bersosialisasi. tapi dikarenakan aku ga bisa mencari sense of humor jika menggunakan bahasa ibu.makanya aku memilih diam. dan dari awal dulu aku kan bilang, kalau ada salah ditegur, jangan didiemin. karena aku nda tau kesalahan aku. tapi selama di rumah kayanya malah didiemin. entah segan atau apa, aku ga tau. hingga akhirnya semuanya memucak kan?entahlah aku juga tak mau memperpanjang dan membahas yang dah lalu. aku mohon maaf sebesarnya, telah menyakiti selama tinggal di rumah. mungkin kalau ga besok, lusa aku pindah.maksih atas kebersamaannya

Tapi saat semua yang kurasakan telah kusampaikan padanya aku merasakan ada kelapangan di dadaku.. rasa amarah itu telah hilang. Aku sudah mendengar semua alasan mengenai sikapnya padaku. Ada aksi dan ada juga reaksi

Selasa, Juli 21, 2009

Tuhan.. maafkan aku 210709 18:31

Aku tidak tau apa yang sedang terjadi dalam hidupku. apakah ini teguran, apakah ini ujian/ cobaan ataukah ini bagian dari kecerobohan, keangkuhanku serta kesombonganku??
mungkinkah ini adalah jawaban atas ketidakikhlasan aku selama ini? ataukah ini adalah hasil dari kecurangan yang kurencanakan?

Aku tidak ingin dan tidak bisa menyalahkan siapapun karena semuanya terjadi tanpa disengaja. ini hanyalah sebatas musibah. Aku yakin akan ada jawaban atau hikmah dari semuanya tetapi tak bisa kedustai klo saat ini aku betul2 sedih, drop, betul2 terpuruk dan betul2 kecewa atas apa yang tlah terjadi. Saat ini aku gak bisa berfikir apa2, gak bisa melakukan apa yang kuinginkan karena aku hanya bisa terdiam dan tanpa kusadari airmata ini terus bergulir dari kelopak mataku. Aku tidak ingin menjadi munafik atas keadaanku. Tuhan,, berilah aku jawaban atas apa yang telah terjadi hari ini. Terlalu sakit dan terlalu kecewa atas apa yang terjadi sehingga sulit rasanya untuk bisa menerima dan mensyukuri apa yang ada.

TUhan.. bukan aku tidak ikhlas hari ini tapi aku hanya ingin mencoba "mempelajarinya". Kujual laptop kesayanganku untuk membeli seperangkat komputer dan alat2 cetak, kutahan keinginanku untuk memiliki barang2 impian, ku tabung sedikit demi sedikit jajanku untuk back-up saat ini, kubatalkan janji dan ajakan dari temanku hanya untuk kepentingan designku, yang lebih sedih lagi kubunuh dengan paksa keinginan untuk pulang dan berkumpul bersama keluargaku hanya demi sebuah CD/dvd RW baru, kuhabiskan pulsaku untuk mencari tau tentang advertising, sablon, spanduk, undangan dan design, ku paksa temanku untuk menemaniku duduk berlama2 membaca di gramedia dan perpustakaan, kuhabiskan malamku, kupertaruhkan tidurku hanya untuk mencetak undangan dan sertifikat. atau inikah buah dari perjuanganku berbuat curang? inikah ujian untukku karena telah menyepelekan perhatian teman2ku, inikah hikmah ketika aku menelantarkan keluargaku, atau inikah proses yang harus kujalani untuk mencapai suatu kendisi "dewasa"?? Mungkin saja.
disatu sisi hatiku saat ini aku masih kecewa dan tidak terima akan apa yang ada, tapi disisi lain hatiku ada secercah harapan bahwa aku harus tetap sabar, harus tetap bersyukur dengan keadaanku sekarang, dan harus komit dengan karyaku karena ini adalah wirausaha. Takkan ada kesuksesan tanpa kegagalan, takkan ada kedewasaan tanpa ujian dan takkan ada hikmah jika tidak ada cobaan. Kuatkanlah aku ya Allah. berikanlah kekuatan untukku menghadapi ijian-Mu, tunjukkan aku jawaban akan apa yang "seharusnya" kulakukan. Makasih Ya Allah karena engkau masih melindungiku dan memberikan ujian padaku.

Aku ingin tersenyum lagi dan aku akan berusaha..

Sabtu, Juli 18, 2009

"kabut" di Pekanbaru

Kota - Beberapa hari ni aku kesal dengan diriku sendiri. Aku kesal karena tidak ada hal lain yang bisa kulakukan di rumah selain makan, tidur dan tidur lagi. Aku jenuh dengan hari2ku. Rasa malas selalu mengikatku ketika aku ingin suatu perubahan. Aku ingin melakukan sesuatu yang membuat aku berguna, ingin melakukan sesuatu yang membuat aku sibuk dan aku ingin membuat sesuatu yang bisa membuat aku dari hari ke hari selalu menjadi lebih baik.
Hari ni aku harus rapat ke Primagama dan marketing ke beberapa sekolah. Rapat KBM untuk proses belajar nanti. Sebenarnya aku harus datang jam 8 pagi untuk bantu marketing namun karena "rasa kantuk" yang ada, aku terpaksa harus kembali melanjutkan mimpiku pagi ini. Jadwal lain yang seharusnya ku hadiri adalah Futsal Riaupos di jalan sudirman, mengunjungi perpustakaan, dan mencek harga undangan di percetakan. Ya udahlah, lebih baik aku tidar saja. Rencananya, Jam 12 siang aku juga harus ke kantor dan jam 1.30 aku harus balik lagi ke primagama untuk rapat.
Rencananya pagi ini aku harus memasak dan menyetrika, mencuci, bersih2 rumah dan melakukan aktivitas lainnya yang membuat aku bersemangat. Namun karena banyaknya agenda yang harus ku jalani hari hi maka aku memutuskan untuk melakukan "acara bersih2" itu pada hari minggu atau senin saja.
Kita hanya bisa berencana, namun keadaan jugalah yang menentukan semuanya. Terlambat mengejar peluang, ujung2nya kitalah yang menjadi pecundang. Itulah yang kurasakan hari ini. Gagal melaksanakan agenda yang sudah kususun semalam, membuatku tak berkecil hati. Tetapi gagal membuat diriku bangkit dan bersemangat pagi ni, itulah yang membuatku semakin kesal dengan hari2ku. Sedih rasanya ketika kita ingin melakukan sesuatu, tetapi kalah cepat dan terhalang oleh kebiasaan. kesal.. benar2 tidak berguna. Teman2ku lebih rajin dibanding aku, lebih bersemangat dan lebih pandai me_manage waktu. tidak melulu tidur seperti aku.
Aku juga tidak mengerti kenapa aku selalu tidur. Rasanya badan ini selalu capek, klo tidak dibawa tidur pagi itu, rasanya tubuhku oleng saat aku bekerja sore harinya. Klo aku tidak tidur, aku tidak bisa merangkai kata dengan tepat ketika aku mengajar siang harinya. Ketika aku tidak tidur, maka tubuhku terasa sakit, mulutku akan berdarah, dan mataku tentu saja akan berkunang2. aku ingin berubah,, bisa jadi tidur ini adalah karena kebiasaan atau karena pasokan giziku memang kurang. Namun itulah..semakin kucoba untuk berubah, ketika itu pulalah kondisiku semakin tidak kompak. Aku bersedia menjalani suatu proses, tapi lingkunganku tidak mungkin akan mengerti itu. Yang mereka inginkan hanyalah hasil, tanpa bisa mencoba untuk berada di posisiku. Dengan membantuku melakukan rutinitas harian, kuartikan temanku tidak membantuku tetapi malah semakin membiarkanku berada dalam kemalasan. kecuali, klo aku betul2 tidak sempat untuk melakukan rutinitas itu.
Saat aku berada dalam perasaan seperti ini, yang aku inginkan hanyalah satu yaitu tatapan lembut nenekku. Tapi kurasa itu tidaklah mungkin karena sekarang ia tidak lagi mengenaliku. kata orang, itu faktor usia. Tetapi "kabut" siang ini mampu menghantarkanku ke dunia yang aku inginkan. Walaupun kabut yang ku inginkan adalah kabut dingin, tenang, damai dan berembun, namun kabut siang ini cukup membantu menetralkan perasaanku. terimakasih "kabut" pekanbaru. Kabut yang panas, penuh asap, makasih karena telah membuat aku merasakan indahnya dunia, membuat aku merasa tidak sendiri, mempersilahkan aku untuk menghirupmu, walaupun setelah itu aku harus sesak nafas, berdebu, mata sakit karena kabutmu bukanlah kabut halimun, kabut embun ataupun kabut ketenangan tapi kabutmu adalah kabut asap yang menyesakkan. Tetapi kabut tetaplah kabut...,, ^_*
terimakasih untuk dengarkan curahan hatiku hari ini

Rabu, Juli 08, 2009

Planning masa depan

Persiapan untuk hari H emg harus dimulai dari sekarang. Walopun masi lama namun berbagai hal dapat saja terjadi sehingga merubah semua persiapan yang udah matang sekalipun. Makanya, untuk hari penting persiapannya juga harus OK

Klo aku lebih menyukai paduan warna coklat dan krem untuk hari H ku. Walopun aku pecinta warna kuning, namun nuansa coklat terasa lebih memikat.
Untuk pelaminan aku akan memesan warna kuning. Aku gak mau warna merah ataupun biru karena warna2 itu udah terlalu pasaran. Biar senada, baju pengantinnya juga harus warna kuning. Jika dipadukan dengan warna coklat ataupun krem warna kuning tidaklah berbentrokan. Makanya aku ingin kreasi warna kamar juga harus ada coklat2nya.
Untuk kebaya aku lebih suka warna yang tidak terang, contohnya coklat lagi. Menurutku coklat itu menawan, simple dan elegan untuk kebaya pernikahan.

Klo misalnya tidak menemukan model yang cocok substitusinya mungkin warna ijo

trus biar senada aku pengennya inai warna coklat juga biar pas pesta warnanya gak terlalu ketara

motifnya aku mau yang simple2 aja, gak norak dan gak rame. Coba bandingkan dengan yang ini,,

motifnya aku suka tapi warnanya itu gak cocok bila dipadukan dengan kebaya coklatku.

memanfaatkan waktu luang

semenjak 3 bulan yang lalu tepatnya saat aku udah mulai magang di salah satu media terbesar di Riau, aku memiliki banyak sekali waktu luang yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Namun sayangnya aku belum memiliki ide cemerlang untuk memanfaatkan waktu luangku ini. ada yang bisa bantu ngasi ide???