Sabtu, Juli 18, 2009

"kabut" di Pekanbaru

Kota - Beberapa hari ni aku kesal dengan diriku sendiri. Aku kesal karena tidak ada hal lain yang bisa kulakukan di rumah selain makan, tidur dan tidur lagi. Aku jenuh dengan hari2ku. Rasa malas selalu mengikatku ketika aku ingin suatu perubahan. Aku ingin melakukan sesuatu yang membuat aku berguna, ingin melakukan sesuatu yang membuat aku sibuk dan aku ingin membuat sesuatu yang bisa membuat aku dari hari ke hari selalu menjadi lebih baik.
Hari ni aku harus rapat ke Primagama dan marketing ke beberapa sekolah. Rapat KBM untuk proses belajar nanti. Sebenarnya aku harus datang jam 8 pagi untuk bantu marketing namun karena "rasa kantuk" yang ada, aku terpaksa harus kembali melanjutkan mimpiku pagi ini. Jadwal lain yang seharusnya ku hadiri adalah Futsal Riaupos di jalan sudirman, mengunjungi perpustakaan, dan mencek harga undangan di percetakan. Ya udahlah, lebih baik aku tidar saja. Rencananya, Jam 12 siang aku juga harus ke kantor dan jam 1.30 aku harus balik lagi ke primagama untuk rapat.
Rencananya pagi ini aku harus memasak dan menyetrika, mencuci, bersih2 rumah dan melakukan aktivitas lainnya yang membuat aku bersemangat. Namun karena banyaknya agenda yang harus ku jalani hari hi maka aku memutuskan untuk melakukan "acara bersih2" itu pada hari minggu atau senin saja.
Kita hanya bisa berencana, namun keadaan jugalah yang menentukan semuanya. Terlambat mengejar peluang, ujung2nya kitalah yang menjadi pecundang. Itulah yang kurasakan hari ini. Gagal melaksanakan agenda yang sudah kususun semalam, membuatku tak berkecil hati. Tetapi gagal membuat diriku bangkit dan bersemangat pagi ni, itulah yang membuatku semakin kesal dengan hari2ku. Sedih rasanya ketika kita ingin melakukan sesuatu, tetapi kalah cepat dan terhalang oleh kebiasaan. kesal.. benar2 tidak berguna. Teman2ku lebih rajin dibanding aku, lebih bersemangat dan lebih pandai me_manage waktu. tidak melulu tidur seperti aku.
Aku juga tidak mengerti kenapa aku selalu tidur. Rasanya badan ini selalu capek, klo tidak dibawa tidur pagi itu, rasanya tubuhku oleng saat aku bekerja sore harinya. Klo aku tidak tidur, aku tidak bisa merangkai kata dengan tepat ketika aku mengajar siang harinya. Ketika aku tidak tidur, maka tubuhku terasa sakit, mulutku akan berdarah, dan mataku tentu saja akan berkunang2. aku ingin berubah,, bisa jadi tidur ini adalah karena kebiasaan atau karena pasokan giziku memang kurang. Namun itulah..semakin kucoba untuk berubah, ketika itu pulalah kondisiku semakin tidak kompak. Aku bersedia menjalani suatu proses, tapi lingkunganku tidak mungkin akan mengerti itu. Yang mereka inginkan hanyalah hasil, tanpa bisa mencoba untuk berada di posisiku. Dengan membantuku melakukan rutinitas harian, kuartikan temanku tidak membantuku tetapi malah semakin membiarkanku berada dalam kemalasan. kecuali, klo aku betul2 tidak sempat untuk melakukan rutinitas itu.
Saat aku berada dalam perasaan seperti ini, yang aku inginkan hanyalah satu yaitu tatapan lembut nenekku. Tapi kurasa itu tidaklah mungkin karena sekarang ia tidak lagi mengenaliku. kata orang, itu faktor usia. Tetapi "kabut" siang ini mampu menghantarkanku ke dunia yang aku inginkan. Walaupun kabut yang ku inginkan adalah kabut dingin, tenang, damai dan berembun, namun kabut siang ini cukup membantu menetralkan perasaanku. terimakasih "kabut" pekanbaru. Kabut yang panas, penuh asap, makasih karena telah membuat aku merasakan indahnya dunia, membuat aku merasa tidak sendiri, mempersilahkan aku untuk menghirupmu, walaupun setelah itu aku harus sesak nafas, berdebu, mata sakit karena kabutmu bukanlah kabut halimun, kabut embun ataupun kabut ketenangan tapi kabutmu adalah kabut asap yang menyesakkan. Tetapi kabut tetaplah kabut...,, ^_*
terimakasih untuk dengarkan curahan hatiku hari ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasi ya comment nya ^_^