Jumat, Juli 31, 2009

Cara Bikin Bubur Kertas

Sampah kertas sisa print, sisa fotocopy ataupun kertas koran yang sudah kadaluarsa terkadang hanyalah sekedar sampah yang tidak berarti apa-apa. Keberadaannya dianggap memakan tempat dan kehadirannya merusak pandangan mata. Tetapi kalau kita mau mengasah ide kreatifitas kita maka sampah-sampah tadi akan menghasilkan berbagai bentuk produk. Jika kita jeli melihat peluang maka bentuk-bentuk tadi akan bisa menjelma menjadi sejumlah rupiah. Bagaimana caranya agar kertas-kertas sampah tadi bisa menjelma menjadi uang???
Alat-alat yang harus disiapkan untuk membuat kertas daur ulang :
1. BLENDER, fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas, atau dapat juga dimodifikasi dengan alat penghancur yang lebih besar.
2. BINGKAI CETAKAN, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkai dilapisi dengan kain kasa.
3. EMBER KOTAK, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air, sekaligus sebagai wadah pencetakan.
4. ALAS CETAK, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa digunakan untuk alas tidur kemping.
5. SPONDS PENGHISAP, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai cetakan ke alas cetak.
6. GELAS PENAKAR, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.
7. ALAT PRESS, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar serat-seratnya dapat lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu yang berukuran sama dengan bingkai cetak, yang keempat sudutnya diberi lubang. Selanjutnya masing-masing lubang diberi mur dan baut penjepit untuk mempertemukan kedua sisi papan kayu tersebut.
8. EMBER wadah bubur kertas
9. KOMPOR & PANCI, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam
10. ALU & LUMPANG, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus
11. SENDOK KAYU, fungsinya untuk mengadukberbagai campuran.
12. PISAU & GUNTING, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan
13. SARINGAN TEH BESAR, fungsinya untuk menyaring bubur kertas yang sudah dihancurkan tadi
14. KAIN LAP, fungsinya untuk membersihkan sisa2 cetakan yang meleleh dan menempel dimana-mana.
15. Dan yang paling penting itu adalah AIR,, untuk menghancurkan ataupun melumatkan cetakan.
16. Lem FOX (lem kertas dan lem kayu)
17. Cat air, akrilik ataupun cat poster

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kertas daur ulang :

1. KERTAS BEKAS
Setiap jenis kertas dipilah-pilahberdasarkan jenisnya masing-masing, kertas Koran, kertas HVS, karton hingga kertas warna warni.

2. PEWARNA ALAM
Kunyit, jika diparut dan diperas sarinya akan menghasilkan warna kuning
Kulit bawang, jika direbus akan menghasilkan warna coklat
Pandan suji, jika ditumbuk dan diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau pekat
Pandan wangi, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau muda, sekaligus aroma wangi
Kesumba (bixa), jika bijinya direndam dan diremas atau direbus dapatmenghasilkan warna oranye
Serutan kayu nangka. Jika direbus akan menghasilkan warna kuning
Sirih, jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan warna merah kecoklatan
Daun pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna coklat keabu-abuan
Rumput putri malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna lembayung

3. SERAT PENGISI
Merupakan bahan-bahan yang dapat ditambahkan ke dalam campuran bubur kertas sehingga dihasilkan kertas yang lebih indah dan bertekstur. Dapat berupa bunga-bungaan ataupun serat tumbuhan lainnya seperti serat daun pandan wangi, serat batang pisang.

CARA PEMBUATAN KERTAS DAUR ULANG :

Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko (Boleh juga disobek kecil-kecil), direndam minimal 12 jam agar serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan perebusan untuk mempercepat proses peresapan air. Semakin lama proses perendaman, maka kualitas buburnya juga akan semakin baik. Kertas yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan perbandingan 1 ; 4 (4 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.
Bubur kertas yang diperoleh dari pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potongan-potongan kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah, dapat dicetak langsung maupun dilakukan pencampuran warna dan serat.
Cara untuk membuat lembaran kertas adalah :
Masukan bubur kertas yang hanya bercampur dengan warna saja, atau bercampur dengan serat saja, atau bercampur dengan pewarna dan serat maupun bubur kertas tanpa campuran, kedalam ember kotak tempat cetakan. Perbandingan antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk 1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.
Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada dibawah dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga kedasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar. Bubur kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan.
Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda bingkai cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat.
Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaiknya tidak dijemur dibawah matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan pengepresan sewaktu kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar kertas dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan, lakukan selama kira-kira 10 menit. Jika kertas sudah kering, pengepresan dilakukan selama 1 jam.

Sedangkan untuk membuat bubur menjadi berbagai bentuk, maka bubur tadi langsung saja dicetak menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan. Proses cetakannya bisa menggunakan cetakan kue, misal saja bentuk boneka, bola, love ataupun bintang. Selain itu bisa juga dibentuk dengan bantuan kertas/board. Tetapi jangan lupa bubur yang masih lembek tadi dicampur dulu dengan lem FOX supaya bentuk cetakan tadi menyatu dan tidak retak ketika sudah kering. Cetakan yang sudah ada dijemur di terik matahari sampai kering, setelah itu baru dilakukan pengecatan agar bentuknya lebih menarik dan menyerupai aslinya.
Bentuk-bentuk yang bisa dihasilkan dari bubur kertas ini seperti frame foto, vas bunga, pin, boneka-boneka imut, gantungan kunci, tempelan kulkas dan lainnya tergantung ide kreatifitas kita.
Selamat Mencoba ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasi ya comment nya ^_^