Jumat, Juli 31, 2009

Memahami ManUs!a

Sangat susah untuk mengartikan apa yang sedang difikirkan dan dilakukan seseorang. Ada orang yang jujur dengan keadaan dan keinginannya, ada orang yang selalu menutupi apa yang tengah dirasakannya, ada yang pintar untuk berpura2 dengan keadaaannya dan ada pula orang yang tidak mau tau dengan keadaan diri dan lingkungannya. Semua menunjukkan mimik muka yang berbeda antara satu sama lainnya. Lain dari itu, cara seseorang berfikir dan bertindak juga akan menunjukkan ekspresi yang sangat berbeda. Hhuh.. terkadang muncul juga rasa lelah untuk memahami orang lain. Muncul rasa jenuh ketika ingin bersosialisasi. Ingin rasanya "menanggalkan" sejenak setumpuk peran dan status yang berada di kedua pundak. Walaupun hanya sekejap saja, ku yakin ada secuil rasa bahagia ketika bisa lepas dari semua. Bisa melakukan apa saja tanpa memperdulikan lingkungan, sosial, agama, budaya, ekonomi, hukum dan sekeranjang tuntutan lain. Tetapi, nihil itu akan terjadi karena aku kini tengah hidup dalam sebuah kungkungan "masyarakat". Masyarakat begitu mengikatku. Looking for glass self. Tidak pernah sedetikpun aku punya kesempatan untuk memikirkan diri sendiri. Semua yang kulakukan selalu memiliki muara yang sama yaitu orang lain dan masyarakat. Tidak pernah ada waktu untukku melakukan keinginanku sampai2 alam bawah sadarkupun telah terkontaminasi untuk mengikuti pola yang sudah ada dalam masyarakat. Kata dunia, inilah sosialisasi yang sempurna ketika seorang individu telah mampu menjadi apa yang masyarakat inginkan. Inikah hidup???? inikah realita yang terus mengalami dinamika??
Tetapi secercah harapan terlintas di benakku saat ini. Aku tidak sendiri. Semua manusia yang ada dimuka bumi ini juga mengalami hal yang sama. Aku tidak perlu sedih dengan hidupku, tidak perlu merasa terbebani dengan "tanggungjawabku" karena semua orang di dunia ini punya tanggung jawab yang sama. Ketika aku "harus" memahami orang lain, maka sekarang ini orang2 lainpun sedang berusaha untuk paham dan sedang "memaksa" dirinya untuk bisa memahamiku. Sekarang persoalannya hanyalah sekedar "proses". Bagaimana aku mampu memahami diriku, orang lain dan masyarakatku sendiri. Tiap orang itu tidaklah sama jadi wajar saja kalau sekarang masing2 orang akan menunjukkan ekspresi yang berbeda2 ketika menghadapi persoalan. Walaupun persoalan yang sama sekalipun. Yach.. harus pandai2 mengenali "manusia" manapun.. itu kuncinya !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makasi ya comment nya ^_^